Kemendes PDTT: Ini Kondisi Pedesaan 23 Tahun Lagi

Home » Berita Terbaru » Kemendes PDTT: Ini Kondisi Pedesaan 23 Tahun Lagi
desa

Menjelang perumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2025-2045, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyusun proyeksi perkembangan kondisi desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi dari 2022 sampai 2045. Proyeksi dilaksanakan berdasarkan data rinci yang telah dimiliki Kemendes PDTT tiga sampai 10 tahun sebelumnya, tidak mencakup strategi percepatan pembangunan.

Dalam proyeksi tersebut, tekanan moratorium pembuatan desa baru membuat jumlah desa diprediksi hanya meningkat sedikit dari 74.953 pada 2020 menjadi 74.964 pada 2025, lalu menjadi 74.987 pada 2045. Namun untuk jumlah penduduk desa diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan.

“Jumlah penduduk perdesaan mencapai 201,66 juta jiwa di 2020 dan diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Pada 2030, jumlahnya diperkirakan 306,09 juta jiwa dan terus meningkat menjadi 460,09 juta jiwa di tahun 2045,” ungkap Koordinator Penyusunan Keterpaduan Pembangunan Desa Kemendes PDTT Nurharyadi dalam webinar Proyeksi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2022-2045, Senin (23/5/2022).

Nurharyadi mengungkapkan, perekonomian penduduk desa pada 2045 sebagian besarnya juga masih bertumpu pada pertanian sebesar 88,44%, namun trennya terus menurun sejalan dengan peningkatan kreativitas ekonomi desa di sekitar nonpertanian. Di sisi lain, perekonomian penduduk desa di bidang perdagangan dan industri pengolahan terus bertumbuh sampai dengan 4% dan 5,22% pada 2045.

“Jumlah pendapatan warga desa pada 2013 sebesar Rp 505.461 per kapita/bulan. Dalam kurun waktu 8 tahun, jumlahnya meningkat sebesar 47,97% menjadi Rp 971.445 per kapita/bulan. Pendapatan warga desa diperkirakan mengalami peningkatan secara gradual hingga mencapai Rp 2.412.901 per kapita/bulan di tahun 2045,” ungkap Nurharyadi.

 

sumber: https://www.beritasatu.com/ekonomi/930565/kemendes-pdtt-ini-kondisi-pedesaan-23-tahun-lagi